ARTIKEL META ANALISIS
Oleh: Suci Lestari
2013
A. Pengertian Penelitian
Meta Analisis
Seperti yang dikutip dari Merriyana (2006: 104), secara sederhana,
penelitian meta analisis dapat diartikan sebagai analisis dari suatu analisis.
Diperkenalkan pertama kali oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk mengkaji
penelitian dalam bidang medis/kesehatan. Dalam perkembangannya, meta analisis
tidak hanya diperuntukkan sebagai penelitian analisa mendalam bagi bidang medis
saja. Gene Glass, Frank Schmidt, dan John E. Hunter melakukan penelitian meta
analisis dalam bidang pendidikan pada tahun 1970-an.
Penelitian Meta Analisis adalah sebuah pendekatan penelitian yang
menggunakan sumber sekunder sebagai sumber data untuk selanjutnya diolah.
Analisis yang dilakukan bersifat mendalam dan komprehensif. Walaupun belum ada
ketetapan pasti mengenai jumlah minimum jurnal atau hasil penelitian yang harus
digunakan dalam sebuah penelitian meta analisis, namun lazimnya para peneliti
menggunakan minimal 7 buah hasil penelitian.
B. Tujuan Penelitian
Meta Analisis
Penelitian klinis ini
memiliki beberapa tujuan seperti yang dinyatakan oleh Sack, dkk sebagai
berikut:
1. Untuk
meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana
ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara
signifikan.
2. Untuk
menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
3. Untuk
meningkatkan perkiraan ukuran efek.
4. Untuk
menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
C. Jenis-jenis Penelitian
Meta Analisis
Penelitian meta analisis
dalam dunia pendidikan digunakan untuk mengukur taraf signifikansi sebuah
intervensi atau perlakuan terhadap subjek pembelajaran yaitu siswa dalam bentuk
hasil belajarnya. Sejak Glass menggunakan meta analisis sebagai alternatif
penelitian dalam bidang pendidikan pada tahun 1976, jenis penelitian ini
mengalami perkembangan. Berikut merupakan jenis-jenis penelitian meta analisis:
1. Analysis of Moderator Effects
Metode umum:
· Graphing - OLS Regression
· Q Statistics (chi-square test) – WLS Regression
· Variance Analysis – Partition test
· Outlier test
2. Mediator Assessment Methods
Jenis penelitian meta
analisis ini berfungsi untuk melihat hubungan struktural dan menganalisa efek
matriks umum terhadap suatu himpunan berdasarkan hasil empiris yang didapatkan.
Untuk mempelajari efek mediator dapat dilakukan dua alternatif pendekatan,
yaitu:
· Kombinasi dan analisa korelasi pengembangan meta
analisis
· Studi koefisien secara langsung terhadap suatu
kepentingan sebagai ukuran efek.
3. Meta Analisis Kumulatif
Agak berbeda dengan dua
jenis sebelumnya, pada jenis ini sesuai dengan namanya, hasil penelitian yang
didapatkan tidak serta merta menjadi kesimpulan akhir. Namun, kesimpulan
tersebut bersifat sementara hingga terdapat studi penelitian selanjutnya yang
dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. Jika ada publikasi terbaru
mengenai hasil penelitian dengan topik bahasan serupa, maka akan ditambahkan
sebagai sumber data sekunder, begitu seterusnya. Hasil penelitian
diakumulasikan berdasarkan bukti yang didapat dari publikasi terbaru. Biasanya
teknik ini digunakan terhadap suatu topik bahasan penelitian meta analisis yang
tidak banyak publikasinya dalam literatur.
D. Metode Penelitian
Meta Analisis
Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian meta analisis adalah pemanfaatan sumber data
sekunder. Kajian literatur berdasarkan studi sebelumnya dipergunakan
sebagai sumber data yang akan dianalisa. Sekilas teknik meta analisis mirip
dengan teknik penelitian ex post facto yaitu mengkaji atau menganalisa suatu
kejadian yang sudah terjadi sebelumnya. Penelitian ini bukan bersifat eksperimental.
Namun perbedaannya, penelitian meta analisis adalah studi komprehensif mengenai
suatu topik bahasan yang menggunakan literatur hasil penelitian sebelumnya
dengan topik bahasan serupa dan kriteria tertentu. Berikut merupakan beberapa
metode penelitian meta analisis yang dinyatakan oleh para ahli:
· Menurut Glass (1981), metode yang berfokus pada
deteksi dari moderator variabel
· Menurut Hedges dan Olkin (1985), metode yang
menggunakan teknik weighted least squares
· Menurut Rosenthal dan Rubin (1991), menggunakan
cara yang sama dengan Hedges dan Olkin lakukan sebelumnya, namun perbedaannya
terdapat pada tes signifikansi untuk mengkombinasikan ukuran fek
· Menurut Hunter dan Schmidt (1990), metode ini
berusaha mengoreksi potensial error sebelum meta analisis mengintegrasikan efek
antar studi
Dari keempat metode yang
sudah dijelaskan di atas, metode Hunter dan Schmidt merupakan metode yang lebih
sering digunakan karena metode ini dianggap sebagai metode yang paling lengkap,
karena selain dapat digunakan untuk mengkaji ukuran efek, metode ini
dapat juga digunakan untuk mengoreksi kesalahan sebagai akibat dari kesalahan
pengukuran (error of measurement) dan kesalahan peneliti
lainnya (man made error) contohnya seperti kesalahan
pengambilan sampel, kesalahan pelaporan atau transkripsi, ketidaksempurnaan
konstruk variabel dependen maupun independen, hingga varians yang disebabkan
oleh faktor luar.
E. Langkah-langkah
Penelitian Meta Analisis
Mengutip dari (http://pitt.edu.htm), terdapat 9 langkah untuk dapat melakukan
penelitian meta analisis:
1. Tentukan topik permasalahan sebagai bahan kajian
analisis-sintesis.
2. Tentukan periode sumber data yang akan
digunakan. Misalkan, sumber data yang ingin digunakan adalah hasil penelitian
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
3. Mencari laporan atau hasil penelitian mengenai
topik terkait. Laporan atau hasil penelitian tersebut daapt berupa skripsi,
tesis, disertasi, jurnal, atau laporan lainnya yang daapt diperoleh melalui
perpustakaan maupun jurnal online.
4. Fokuskan kajian pada judul dan abstrak untuk
melihat kesesuaian isi dengan masalah yang diteliti.
5. Fokuskan penelitian pada masalah, metodologi
penelitian (jenis, tempat dan waktu penelitian, metode, populasi, sampel,
teknik pengumpulan data, teknik analisa data), data, analisa data, dan hasil
(kesimpulan dan saran).
6. Kategorikan masing-masing penelitian berdasarkan
paradigmanya, misalnya penelitian kuantitatif (positivistik) atau penelitian
kualitatif (pasca positivistik). Penelitian kuantitatif biasanya dalam bentuk
eksperimen untuk melihat pengaruh. Sedangkan penelitian kualitatif biasanya
dalam bentuk deskriptif eksploratif.
7. Bandingkan semua hasil penelitian sesuai dengan
kategorinya. Untuk memperoleh kesimpulan besarnya penagruh atau hubungan antara
variabel dalam penelitian kuantitaif digunakan rumus:
8. Analisis kesimpulan yang ditemukan berdasarkan kajian metode dan analisis data dalam setiap penelitian sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
9. Tariklah sebuah kesimpulan akhir secara
komprehensif berdasarkan langkah satu hingga delapan yang sudah dilakukan.
F. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa:
· Meta analisis adalah sintesis sebuah topik yang
diambil dari beberapa laporan penelitian. Berdasarkan sintesis tersebut,
ditarik sebuah kesimpulan mengenai topik kajian. Sehingga mirip seperti review
karya ilmiah namun menggunakan analisis statistika formal.
· Menggunakan sumber data sekunder berupa hasil
penelitian terpublikasi atau belum terpublikasi sebagai sumber utama data yang
akan diolah/dianalisis.
· Penelitian Meta Analisis dapat dijadikan
alternatif penelitian dengan beberapa langkah praktis bagi peneliti yang tidak
memiliki banyak waktu penuh dalam penelitiannya karena penelitian ini
menggunakan teknik kajian pustaka atau literatur berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Merriyana, Rosa. Meta Analisis
Penelitian Alternatif Bagi Guru. Jurnal Pendidikan Penabur edisi No. 06/Th
V/Juni, 2006. (http://202.147.254.252/files/Hal.102-106%20Meta%20Analisis.pdf) Diunduh pada tanggal 8 April 2013.
http://en.wikipedia.org/wiki/Meta-analysis#Meta-analysis_models . Diakses pada tanggal 8 April 2013
http://elfrieda.wordpress.com/2011/12/03/meta-analisis/ . Diakses pada tanggal 8 April 2013
http://chatroks.blogspot.com/2012/09/meta-analisis.html . Diakses pada tanggal 8 April 2013